Saturday, May 3, 2014

Atheisme juga dogma, bukan sains

Atheisme juga dogma, bukan sains
Sebetulnya hakikat klaim tidak wujudnya Tuhan tidak lebih dari postulat yang juga tidak bisa dibuktikan, seperti yang dikira oleh Richard Dawkins dan banyak saintis dan filsuf sebelum dia. Pernyataan itu tidak lebih dari "opini" dan 'kepercayaan" sama seperti produk dari keberimanan orang-orang yang beriman yang menjadi lawan thesis mereka.


Seorang rasionalis atheis tidak bisa begitu saja mengklaim monopoli atas kebenaran saintifik, karena alasan yang sederhana saja, bahwa pandangan mereka tentang Tuhan bukanlah produk saintifik, tidak berdasarkan bukti empiris dan faktanya hanya seperangkat hipotesis dan probabilitas. Sebaliknya sikap pemikiran ini justru serupa dogma keagamaan dari mereka yang mengumandangkan kematian agama (atheis) tersebut. Lalu mereka para atheis itu begitu bersemangat untuk menyingkirkan "orang2 beragama yg berbahaya bagi masyarakat" (istilah mereka) dengan perilaku kekanakan dan akal yang mengawang-awang di atas awan.

Tariq Ramadan, dari artikel berjudul "Hawla Ad-Din 'aamah wal-Islam khasshah"




oleh: Priyo Jatmiko